Kamis, 02 Desember 2010

Bangun perpustakaan

Dengan adanya bantuan DAK yang diperoleh SDN Sudirman IV, mendapat respon yang baik dari kepala SDN Sudirman IV. Dana tersebut dialokasikan guna pembangunan gedung perpustakaan. “Semenjak berdirinya sekolah ini (1976), kami belum pernah memiliki perpustakaan umum,” tutur H. M. Ridwan Pangile, Kepala SDN Sudirman IV.

Tidak adanya perpustakaan umum sebagai tempat taman baca siswa, membuat Ridwan termotivasi dan mencari jalan keluar untuk memenuhi kebutuhan siswa yang butuh akan ruang baca atau taman bacaan. Sehingga, dengan mendapatkan alokasi DAK sebesar 90 juta rupiah, ia pakai guna membangun perpustakaan. “Dengan adanya perpustakaan, siswa tidak akan lagi membaca di ruangan terbuka atau dibawah pohon,” ujar Ridwan.
Pembangunan gedung perpustakaan tersebut direncanakan mulai 15 Oktober. Akan tetapi perealisasiannya baru dimulai 10 November dan target penyelesaian gedung perpustakaan tersebut pada 13 Desember. “Kami terlambat mulainya karena terkendala dari kontrak-kontrak perusahaan yang akan membangun gudung ini. Karena gedung ini ditenderkan terlebih dahulu. Tapi kami optimis dengan volume kerja yang demikian kita bisa kurang dari target awal,” ujar Ridwan
“Dengan adanya perpustakaan nanti, Saya akan menjadikannya betul-betul sebagai taman bacaan dengan suasana yang sejuk, sehingga dapat menimbulkan minat baca dan evektifitas belajar anak,” ungkap Ridwan.
Selain pembangunan gedung perpustakaan, rupanya SDN Sudirman IV memasang pendingin ruangan (AC) di setiap kelasnya, menurut kepala sekolah SDN sudirman IV pemasangan pendingin ruangan tersebut merupakan sumbangan sukarela dari orang tua siswa. “Mungkin orang tua siswa tidak tega melihat anaknya belajar dengan bercucuran keringat, sehingga terinspirasi untuk menambahkan alat tersebut ke ruangan, malahan ada orang tua siswa yang membiayai 100 persen alat pendingin ruangan untuk satu kelasnya. Kami dari pihak sekolah tidak mencampurinya, akan tetapi hanya memotivasi dan mendukung saja,” tuturnya.
Selain menjadi pilar pendidikan di Kota Makassar, menurut ridwan Pangile, SDN Sudirman IV masih perlu melengkapi sarana dan prasarana. “Melihat bangunan fisik memang bagus, kualitas perlu adanya pengembangan dan penambahan, maklumlah karena sekolah ini sudah lama berdiri, yang perlu dilengkapi yakni bangunan untuk ruang belajar,” ujarnya.
SDN Sudirman IV sekarang ini mempunyai 7 ruang belajar dengan 12 rombongan belajar, yang membuat sekolah ini dibagi menjadi 2 gelombang yakni belajar pagi dan siang. Dengan dibantu oleh 9 guru PNS dan 9 guru honorer, satu bujang honorer, satu satpam honorer dan satu orang staf honorer, SDN Sudirman IV telah mempersiapkan siswanya untuk menghadapi UN dengan menggalakan Try out dan privat gratis.
Selain itu, Ridwan Pangile juga berharap kepada staff yang ada di sekolah tersebut agar memanfaatkan bangunan aula yang dianggap mubazir dalam pembangunannya. “Bangunan itu kan bisa dimanfaatkan sebagai tempat pertemuan, pusat olahraga, pusat kesenian, atau pusat ekstrakuler. Akan tetapi lebih tepat bila digunakan sebagai tempat pertemuan,” tutupnya
Selengkapnya...

SMAN 2 Tinggimoncong unggul dalam Macca Expo

Perhelatan perlombaan dengan memakai bahasa inggris tingkat Sulawesi selatan dan barat yang dilakansanakan oleh Macca telah usai pada 28 november, dari 13 jenis lomba yang diadakan SMAN 2 tinggimoncong mengambil sebagian juara pertamanya, seperti lomba desain grafis, story telling, Mathematic match tingkat SMA dan Asah Kreativitas kimia.

Kegiatan ini dilaksanakan di aula Al-Markas Maros untuk pembukaan dan untuk lombanya bertempat di wisma tani Maros. Kegiatan ini diperuntukan untuk siswa SD, SMP dan SMA.
Dalam pelaksanaan English debate yang dilaksanakan pada 23 november, mengacu terhadap peraturan sistem Australian Parliamentary. Sedangkan, sistem penilaiannya berdasarkan metode sistem margin. Selain itu, dewan juri dalam kegiatan ini juga berhak untik menentukan the best speaker.
Pelaksanaan lomba Speech English berlangsung pada 24 november. Mekanisme kegiatan ini, peserta diberikan 3 tema yang dipilih salah satunya. Tema yang diberikan oleh panitia yakni the natural disaster in Indonesia, the educational system in Indonesia, dan the importance of English. Selain itu, penilaian yang diambil dari dewan juri yakni sistematika pidato, gesture/body language, pronounciation dan fluency. Perlombaan ini dibagi menjadi 2 tingkat yang diantaranya tingkat SMP dan tingkat SMA. Pemenang dari perlombaan ini untuk tingkat SMP diraih oleh Daffa Haykal Hidro Satria, sedangkan untuk tingkat SMA diraih oleh M Nurul Haq.
Super English merupakan salah satu lomba yang dilaksanakan dalam event Macca Expo, perlombaan ini diperuntukan untuk tingkat SD dan SMP. Untuk tingkat SD pelaksanaannya terdiri dari 4 babak, antara lain babak pertama yakni yel-yel; babak kedua, amazing race; babak ketiga, guess word; dan babak keempat, fast and fun. Sedangkan untuk tingkat SMP terdiri dari 3 babak, dimana babak pertama memperlombakan yel-yel; babak kedua, penyisihan; dan babak final. Untuk yel-yel setiap peserta baik tingkat SD maupun SMP diberikan waktu selama 2 menit. Babak fast and fun untuk tingkat SD merupakan lomba cerdas cermat. Untuk kegiatan ini, anak asuhan Bertha buntu, S.Pd dan Andi Masdiana S.S, dari SMPN 2 Maros, berhasil keluar sebagai juara.
Untuk perlombaan Mathematic Balloon, dibagi menjadi 2 babak yakni babak penyisihan dan babak final. Dalam babak penyisihan disaring sekitar 8-10 peserta yang langsung masuk dalam final. Dalam babak final, peserta memilih balon lalu menusuknya, disetiap balon terdapat soal-soal yang harus dijawab oleh peserta.
Dalam Story Telling, dilakukan oleh tim yang terdiri dari 3 orang, waktu yang diberikan panitia dalam mementaskan drama maksimal 15 menit. Selain itu, kriteria penilaian dalam perlombaan ini yakni gesture yang terdiri dari mimik, vokal, body language, dan penghayatan; Pronounciation seperti grammar dan fluently; Penyampaian cerita yang diantaranya runtut, tepat waktu, unik dan moral value; serta kostum yang diantaranya unik, lengkap dan sesuai dengan cerita yang dibawakan. Dalam pementasan drama ini, drama yang dibawakan oleh SMAN 2 Tinggimoncong melalui dramanya yang berjudul snoweat lost in india berhasil memikat perhatian dewan juri sehingga keluar sebagai juara dalam perlombaan ini.
Asah kreativitas kimia terdiri dari tiga tahap, dimana tahap pertama dilakukan penyisihan, tahap kedua eksperiment dan yang terakhir yakni babak pertayaan rebutan seputar kimia. Dalam tahap eksperimen peserta diberikan waktu selama 10-15 menit untuk menampilkan kreativitasnya. Penilaian dalam tahap eksperiment ini terdiri dari eksperiment dengan bahan yang ramah lingkungan, imajinatif, kreatif, dan spektakuler. SMAN 2 tinggimoncong dengan kreasinya membuat baterai alam dari garam, berhasil keluar menjuarai perlombaan ini.
Salah satu perlombaan yang menguras otak kembali yakni mathematic match, untuk perlombaan ini dibagi menjadi 3 babak yang diantaranya babak penyisihan, babak semifinal dan babak final, dalam babak final peserta mengikuti 3 penilaian, antara lain soal wajib, bursa soal dan cepat tepat. (JFR)
Selengkapnya...

Mengenal sejak lahir


M. Nurul Haq, merupakan seorang pelajar yang semenjak lahir telah mengenal bahasa inggris, pasalnya siswa satu ini, masih mempunyai keturunan luar negeri, dimana garis keturunan ayahnya masih mempunyai darah Saudi Arabia, sedangkan ibunya masih mempunyai garis keturunan Australia. Selain belajar dari orang tua, ia juga belajar dari tempat bimbingan belajar bahasa inggris dan les privat.

Menurut remaja yang ingin melanjutkan studynya di jurusan Hubungan internasional ini, pelajar zaman sekarang dituntut untuk bisa memakai bahasa inggris. “Pada era globalisasi ini, kita dituntut untuk menguasai bahasa yang dipakai secara internasional yakni bahasa inggris. Bahasa inggris itu harus dikuasai oleh seorang pelajar untuk kedepannya,” tutur remaja yang akrab di sapa Haq.
Jalani hidup dengan langkah pasti merupakan prinsip hidup dari remaja yang mempunyai motto for me past is a history and future is a mystery. “belajar bahasa inggris menunjang dengan hoby dan cita –cita saya. Karena hoby saya menonton film barat, sedangkan cita-cita saya ingin membuka agen travelling,” aku remaja yang duduk di kelas XII Bahasa.
“Kendala yang saya hadapi dalam berbicara bahasa inggris yakni lingkungan yang kurang mendukung untuk digalakan bahasa inggris, karena belajar bahasa inggris harus dilakukan pengulangan, sementara itu kebanyakan di lingkungan saya memakai bahasa Indonesia, jadi saya yang harus belajar sendiri,” ungkap remaja yang mempersiapkan materinya selama 1 minggu. (JFR)
Selengkapnya...

Dapat membantu teman


Desain grafis merupakan salah satu kegiatan seni yang memerlukan kreatifitas dan daya khayal serta imajinasi yang tinggi. Dengan menekuni desain grafis membuat Syamsul Irfan S, siswa XII IPA 3 SMAN 2 Tinggimoncong, menjadi juara dalam Macca expo bidang lomba desain grafis. “Dengan desain grafis juga saya dapat membantu teman-teman dalam pembuatan logo kegiatan,” tutur remaja kelahiran Selayar.

Dengan motto do the best, remaja yang menekuni desain grafis sejak kelas 3 SMP ini mampu menunjukkan prestasi yang menonjol di bidangnya. Kiat menjadi juara menurut remaja yang pernah meraih juara pertama dalam pembuatan film dokumenter se Sulawesi selatan yakni dengan keyakinan. “Karena bila kita yakin akan sesuatu, kita akan diberi jalan,” aku remaja yang akrab disapa Irfan.
Dapat mengembangkan ilmu dan bertukar pikiran mengenai desain grafis terhadap teman dan adik kelasnya telah menjadi harapan terbesar remaja yang ingin melanjutkan studynya di akademi kepolisian ini. “kalau belum rezeki di akpol, Saya ingin kuliah di seni rupa ITB atau Paramadina,” harap Irfan.
“Meskipun awalnya coba-coba, tapi bila ditekuni akan membuahkan hasil yang maksimal dan dapat menjadi hobi,” tutur remaja yang mahir dalam aplikasi Corel Draw ini. “Kemenangan ini berkat orang tua yang selalu mendukung saya. Selain itu, saya juga ingin membahagiakan orang tua, agama dan Negara melalui prestasi-prestasi saya,” ungkapnya.
Selengkapnya...