Dengan adanya bantuan DAK yang diperoleh SDN Sudirman IV, mendapat respon yang baik dari kepala SDN Sudirman IV. Dana tersebut dialokasikan guna pembangunan gedung perpustakaan. “Semenjak berdirinya sekolah ini (1976), kami belum pernah memiliki perpustakaan umum,” tutur H. M. Ridwan Pangile, Kepala SDN Sudirman IV.
Tidak adanya perpustakaan umum sebagai tempat taman baca siswa, membuat Ridwan termotivasi dan mencari jalan keluar untuk memenuhi kebutuhan siswa yang butuh akan ruang baca atau taman bacaan. Sehingga, dengan mendapatkan alokasi DAK sebesar 90 juta rupiah, ia pakai guna membangun perpustakaan. “Dengan adanya perpustakaan, siswa tidak akan lagi membaca di ruangan terbuka atau dibawah pohon,” ujar Ridwan.
Pembangunan gedung perpustakaan tersebut direncanakan mulai 15 Oktober. Akan tetapi perealisasiannya baru dimulai 10 November dan target penyelesaian gedung perpustakaan tersebut pada 13 Desember. “Kami terlambat mulainya karena terkendala dari kontrak-kontrak perusahaan yang akan membangun gudung ini. Karena gedung ini ditenderkan terlebih dahulu. Tapi kami optimis dengan volume kerja yang demikian kita bisa kurang dari target awal,” ujar Ridwan
“Dengan adanya perpustakaan nanti, Saya akan menjadikannya betul-betul sebagai taman bacaan dengan suasana yang sejuk, sehingga dapat menimbulkan minat baca dan evektifitas belajar anak,” ungkap Ridwan.
Selain pembangunan gedung perpustakaan, rupanya SDN Sudirman IV memasang pendingin ruangan (AC) di setiap kelasnya, menurut kepala sekolah SDN sudirman IV pemasangan pendingin ruangan tersebut merupakan sumbangan sukarela dari orang tua siswa. “Mungkin orang tua siswa tidak tega melihat anaknya belajar dengan bercucuran keringat, sehingga terinspirasi untuk menambahkan alat tersebut ke ruangan, malahan ada orang tua siswa yang membiayai 100 persen alat pendingin ruangan untuk satu kelasnya. Kami dari pihak sekolah tidak mencampurinya, akan tetapi hanya memotivasi dan mendukung saja,” tuturnya.
Selain menjadi pilar pendidikan di Kota Makassar, menurut ridwan Pangile, SDN Sudirman IV masih perlu melengkapi sarana dan prasarana. “Melihat bangunan fisik memang bagus, kualitas perlu adanya pengembangan dan penambahan, maklumlah karena sekolah ini sudah lama berdiri, yang perlu dilengkapi yakni bangunan untuk ruang belajar,” ujarnya.
SDN Sudirman IV sekarang ini mempunyai 7 ruang belajar dengan 12 rombongan belajar, yang membuat sekolah ini dibagi menjadi 2 gelombang yakni belajar pagi dan siang. Dengan dibantu oleh 9 guru PNS dan 9 guru honorer, satu bujang honorer, satu satpam honorer dan satu orang staf honorer, SDN Sudirman IV telah mempersiapkan siswanya untuk menghadapi UN dengan menggalakan Try out dan privat gratis.
Selain itu, Ridwan Pangile juga berharap kepada staff yang ada di sekolah tersebut agar memanfaatkan bangunan aula yang dianggap mubazir dalam pembangunannya. “Bangunan itu kan bisa dimanfaatkan sebagai tempat pertemuan, pusat olahraga, pusat kesenian, atau pusat ekstrakuler. Akan tetapi lebih tepat bila digunakan sebagai tempat pertemuan,” tutupnya
Visi tanpa eksekusi adalah lamunan. Eksekusi tanpa visi adalah mimpi buruk. Vision without execution is a daydream. Execution without vision is a nightmare. ~ Japanese Proverb
Kamis, 02 Desember 2010
Bangun perpustakaan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Aula yang penting pak ridwan, kasian klo tdk digunakan, tdk direnofasi. klo bisa secepatnya... hehehehehe. . . .
BalasHapus