Sabtu, 13 November 2010

Sejak berusia 7 tahun

Kecintaannya terhadap olahraga senam telah digelutinya semenjak ia berusia 7 tahun. Bakat yang terpendam dalam dirinya merupakan warisan dari ayahandanya. “Pelatih utama saya adalah Bapak saya sendiri, karena Bapak merupakan atlit nasional dalam cabang olahraga senam,” tutur atlit kelahiran Makassar ini.

Yudi itulah nama akrab dari seorang atlit yang bernama lengkap Audi Ashari arif. Ia merupakan salah satu kontingen atlit yang memperkuat Kabupaten Bone dalam olahraga senam. Penampilannya dalam pelaksanaan Pekan olahraga daerah yang ke-XIV di kabupaten pangkep membuahkan hasil yang optimal. Penampilannya dalam kelas all round dan artistik putra membawa 2 emas untuk kab. Bone.
“Sekali maju nomor satu, sekali melangkah pantang menyerah,” merupakan motto dari pria kelahiran 11 Mei 91 ini. Prestasinya dalam olahraga senam sudah tidak dapat diragukan lagi. Pasalnya pria berusia 19 tahun ini telah tercatat sebagai atlit nasional yang juga kebanggaan Sulawesi selatan. Dalam pelaksanaan pekan olahraga nasional (PON) 2008 yang dilaksanakan di Kalimantan timur, yudi berhasil mempersembahkan 1 perunggu untuk kontingen Sulawesi selatan.
Bukan hanya itu, dalam kejuaraan nasional junior, yudi juga membawa nama Sulawesi selatan dan berhasil membawa pulang 1 emas dan 1 perunggu. Suka duka yang dialami yudi telah menjadi bumbu dalam kehidupannya. “Sukanya kalau ada gerakan baru dari pelatih, penginnya selalu mencoba. Tetapi dukanya, kalau sedang malasnya datang selalu kena omelan dari pelatih,” akunya.
Dalam olahraga ini, yudi mengaku tidak pernah cedera parah. “Hanya cedera ringan yang pernah saya derita, seperti tangan atau kaki yang tergelincir,” akunya. Harapan dari seorang atlit yang termotivasi supaya olahraga senam di Sulawesi selatan berkembang yakni bisa masuk dalam jajaran atlit sea games mendatang. (JFR)
Selengkapnya...

Bulu Tangkis Milik gowa


Pada pelaksanaan pekan olahraga daerah provinsi Sulawesi selatan tahun 2010, cabang olahraga bulu tangkis diikuti oleh 7 kabupaten dan kota, serta memperebutkan 7 medali emas, 7 perak dan 14 perunggu.

Dari 7 emas yang disediakan dalam porda ini, 5 medali emas berhasil direbut oleh kontingen kabupaten Gowa. Selain emas, kabupaten ini juga berhasil mengumpulkan 4 perak dan 2 perunggu. Urutan kedua pada cabang olahraga ini ditempati Makassar yang hanya mengumpulkan 1 emas, 2 perak dan 7 perunggu, disusul dengan kabupaten pangkep yang hanya memperoleh 1 emas dan 1 perunggu.
Urutan berikutnya ditempati kota palopo, kabupaten barru di urutan kelima, diikuti oleh sidrap dan kota Pare-Pare diurutan terakhir. Kelas yang dipertandingkan dalam cabang olahraga ini yakni tunggal puta, tunggal putri, ganda putra, ganda putra dan ganda campuran. (JFR)
Selengkapnya...