Minggu, 21 November 2010

ABSTRAK

Jefri Dwi Santoso. Pembuatan Selai Rumput Laut dari Jenis Gracilaria Verrucosa & Euchema Spinosum. Makassar. (Pembimbing I. Ir. Zulmanwardi, M.Si dan Pembimbing II, Lasire B.Sc)
Selai merupakan bahan tambahan pangan yang biasa digunakan dengan roti. Umumnya, produk selai dipasaran mengandung bahan pengawet yang bisa terakumilasi didalam tubuh, sehingga dapat menjadi sumber penyakit bagi manusia. Maka dari itu, hadirlah suatu produk makanan yang dalam pembuatannya tidak menggunakan bahan pengawet dan aman bagi kesehatan manusia seperti dalam Selai Rumput Laut. Dalam penelitian ini, rumput laut yang digunakan yakni Gracilaria Verrucosa dan Eucheuma Spinosum.

Penelitian ini bertujuan mencari komposisi yang tepat dari campuran kedua rumput laut yang berbeda jenisnya, sehingga menghasilkan produk makanan yang bernilai ekonomis, higienis dan bergizi. Selain itu, tujuan dari pembuatan selai ini yakni untuk menganalisis parameter kualitas selai berdasarkan SNI.
Penelitian ini dilakukan dengan variasi penambahan pektin 0; 0,4; 0,6; 0,8 % (b/b), serta variasi campuran rumput laut 20:80; 40:60; 60,40; 80;20. Serta menambahkan gula (70 % b/b), air (10 % b/b) dan asam sitrat (0,25 % b/b). Parameter uji kualitas yang dilakukan meliputi kadar air, padatan terlarut dan cemaran mikroba.
Hasil penelitian menunjukkan perbandingan variasi yang baik berada pada perbandingan 60:40. Dengan kadar air 8,74 % dan padatan terlarut 10,93 % Hasil penelitian di laboratoium kesehatan Makassar menunjukkan selai ini tidak tercemar oleh logam dan mikroba. Dalam uji organoleptik, selai ini banyak diminati oleh konsumen dan dapat bertahan sampai 12 hari. Apabila dibandingkan dengan standar mutu selai dengan tanggapan responden yang telah diujikan, dapat dilihat bahwa selai rumput laut yang dibuat dapat memenuhi syarat yang ada dan bisa dipasarkan.
Selengkapnya...

Kamis, 18 November 2010

Wanita juga bisa


Meskipun seorang wanita namun penampilan Hajar, atlet panjat tebing dari kab. Sinjai ketika di lapangan banyak penonton yang terpukau. Pasalnya, wanita berkerudung ini dengan cepat melintasi rintangan-rintangan yang disediakan dalam panjatan yang didakinya. Alhasil, medali yang berhasil dikumpulkan hajar sebanyak 4 emas.

Tahun 2004 merupakan awal karir Hajar merintis hobinya, ketika itu ia tertarik dengan tawaran dari temannya yang juga anggota pecinta alam. Ia telah 2 kali mengikuti porda ini. “Porda 2006 saya mendapat 1 perak dan 3 perunggu. Karena masih pemula,” tuturnya. Olahraga yang menantang merupakan anggapan dari wanita kelahiran Sinjai, 30 mei 87 ini.
Sejak tahun 2006, tawaran demi tawaran dilakoninya untuk menjadi atlet panjat tebing wakil dari kontingen kab. Sinjai, prestasi yang ditorehkan saat menerima tawaran tersebut juga dilakoninya dengan maksimal, maka dalam kejurnas 2006 yang dilaksanakan di kabupaten Karawang jawa barat, ia meraih satu perunggu.
“latihan yang dilaksanakan selama 10 hari, karena setelah praporda pertengahan juli lalu, saya tidak sempat latihan karena terhalang kerja. Namun, di tempat kerja saya juga selalu latihan fisik, karena dengan pembentukan fisik yang baik, ketika memanjat kita tidak akan terkendala,” ungkapnya.
Meskipun selama 10 hari, namun bila ditekuni dengan disiplin dan semangat yang tangguh serta kesungguhan menurut wanita yang akrab disapa ijha ini akan membuahkan hasil yang optimal. “Olahraga ini, telah membuktikan wanita juga bisa melakukannya. Selain itu, saya bisa membuktikan kepada masyarakat kab. Sinjai, meskipun tidak ada sarana dan prasarana yang mendukung tapi putra putri daerah bisa menjadi juara umum. Hal ini, dikarenakan kesungguhan dan disiplin dari teman-teman,” ungkapnya.
Meskipun sempat di terapi selama 4 minggu, tapi wanita ini tidak pernah terpikir untuk mundur dari perhelatan panjat tebingnya. Dengan motivasi anak daerah juga bisa juara ia berharap agar semangat dari teman-temannya tidak sampai disini, melainkan kejurnas dan PON masih menunggunya kelak dan tetap berikan yang terbaik untuk kab. Sinjai. (JFR).
Prestasi
- Medali perunggu kejurnas karawang 2006
- Peringkat III kejurnas STAND banten
- Medali perak jalur pendek putri porda 2006
- Medali perunggu kecepatan perorangan putri porda 2006
- Medali emas kecepatan perorangan putri porda 2010
- Medali emas kecepatan ganda campuran porda 2010
- Medali emas kecepatan beregu putri porda 2010
- Medali emas jalur pendek beregu putrid porda 2010
Selengkapnya...

Kalahkan rasa


Menjadi juara merupakan hal yang diidam-idamkan semua atlet, begitu pula dengan atlet satu-satunya yang masuk final dalam cabang olahraga taekwondo. Atlet dari kabupetan gowa ini mengaku tujuan utamanya yakni mengalahkan rasa dalam dirinya. Seperti rasa ragu dan rasa takut. Sedangkan kemenangan adalah harapan yang masih digantungnya.

Atlet ini akrab disapa Akbar, ia merupakan salah satu mahasiswa Fakultas kesehatan Masyarakat, Universitas Muslim Indonesia. Menurutnya ia telah menjalani olahraga ini sejak masih di bangku kelas 3 SMA. “Jika mau ikut bertanding, saya selalu ada halangan, sehingga tidak jadi bertanding lagi,” akunya.
Ia merupakan penyumbang medali perak untuk kontingen gowa, setelah 2 temannya berhasil dikalahkan oleh lawannya. Kendala dalam menghadapi Porda ini, menurut pria kelahiran Fak-fak yakni proposal skripsi dan financial. Ia pun membeberkan akan kiat-kiatnya sehingga bisa bertahan hingga final, yakni dengan mengalahkan rasa takut itu.
Motivasi terbesar yang bisa membuat ia bertahan yakni mengalahkan lawan dan mengharumkan nama gowa. “Banyak teman yang kalah, sehingga saya ingin membalaskan kekalahan teman saya itu,” tuturnya. Pria yang mempunyai motto “kalah menang bukan masalah, selama pertandingan belum selesai jangan menyerah” berharap, agar kiranya dalam pertandingan di lain waktu, juri bisa bersikap adil. “karena itu bisa menurunkan mental atlet yang bertanding,” tutur pria yang mempunyai nama lengkap Muh. Akbar eko pontoh. Untuk itu, pria yang lahir pada 7 agustus ini mengaku cara menghadapinya yakni bersyukur dengan apa yang telah dicapai.
“Saya sudah berusaha dengan latihan, namun keputusannya saya serahkan pada tuhan saja,” tutur pria yang mempunyai prinsip hidup ALLAH SWT dan Rasulullah SAW ini. (JFR)
Selengkapnya...

Tak lupa akan kewajiban

Hutri ardiyanto merupakan seorang remaja yang masih berusia 16 tahun, diusianya yang terbilang muda dan masih menduduki bangku SMA sudah banyak prestasi yang telah diraihnya. Maka dari itu, KONI kab. Maros mengutus remaja ini untuk mewakili kab. Maros dalam cabang olahraga menembak kelas junior.

Dalam penampilannya dalam PORDA Sulawesi selatan yang ke-XIV, remaja yang akrab disapa Hutri ini tidak mengecewakan, pasalnya dengan kemampuan yang dimilikinya remaja yang masih duduk di SMAN 1 Maros ini memboyong 1 emas dan 1 perak. Medali emas diraihnya saat Hutri dan timnya menang dalam kelas tembakan Air Rifle Match (ARM) tim putra dan medali perak didapat saat Hutri bertanding di kelas ARM junior.
“Saya menekuni olahraga ini sejak kelas 3 SMP dan saya rasa olahraga menembak itu asik dan seru bila ditekuni dengan serius,” akunya. Prestasi yang dimilikinya dalam bidang menembak tidak diketahui oleh pihak sekolah, maka dari itu, dari event ini remaja yang lahir di maros, pada 17 agustus 94 ini ingin membuktikan bahwa ia bisa mengharumkan nama kabupatennya dalam tingkat provinsi.
Banggakanlah orang tua bukan hanya sekali merupakan motto dari remaja yang gemar juga dengan olahraga karate ini. “Persiapan yang dipakai untuk latihan selama 4 bulan, itupun hampir tiap hari,” tuturnya.
“kendala lainnya, pada saat latihan yakni membagi waktu, karena di sekolah saya banyak mengikuti organisasi,” aku remaja yang mempunyai prinsip hidup jangan menyerah dalam berusaha selama ada jalan menuju tujuan. Meskipun sibuk, namun Hutri tidak lupa akan kewajiabannya sebagai seorang siswa. Untuk itu, selain berprestasi di olahraga, ia juga berprestasi di bidang akademik. Buktinya semenjak kelas 1 SMP ia telah mendapatkan beasiswa dari Kostrad.
Melalui cabang olahraga ini, ia ingin membahagiakan orang tuanya. “kalau bisa hingga tingkat nasional dan internasional, serta bisa mengharumkan nama bangsa dan negara,” harapnya penuh. Suka duka telah ia jalani melalui olahraga ini. “Sukanya karena latihannya asik dan santai. Akan tetapi, dukanya kalau disuruh latihan kering oleh pelatih,” tutur remaja yang mendapat medali emas di praporda. (JFR)
Prestasi
- Juara 3 air rifle hunting di SPN batua dalam kapolda cup
- Juara 1 air rifle match di spn batua dalam praporda
- Juara 1 beregu air rifle match junior di unhas dalam kejuaraan Indonesia timur
- Juara 1 beregu air rifle match dalam porda XIV
- Juara 2 air rifle match junior dalam porda XIV
Selengkapnya...

BERAWAL DARI COBA-COBA

Judo merupakan olahraga yang digemari oleh kaum adam, karena teknik bermain judo yakni dengan bantingan. Namun berbeda dengan Isna Anggriani, karena menurutnya olahraga judo merupakan salah satu olahraga yang bisa memikat hatinya untuk mencoba. Maka dari itu, pada tahun 2006, remaja yang akrab disapa Isna mencoba olahraga ini, hingga ia tekuni sampai sekarang.

Menurut remaja yang lahir di pangkajene pada 12 desember 94 ini, olahraga judo belum dikenal luas oleh masyarakat pangkep. Sehingga ia berharap olahraga judo dapat dikembangkan di daerahnya. Prestasi yang ditorehkan dalam PORDA XIV yakni medali emas pada kelas 52 kg putri.
“Kendala dalam latihan sebelum porda ini berlangsung yakni tempat latihan yang berpindah-pindah. Karena tempat latihan di pangkep tidak ada, sehingga kami sempat pusing untuk latihan,” ungkap remaja yang mempunyai motto berjuang sekuat tenaga untuk hasil yang maksimal.
Suasana akrab dengan teman dan hubungan antara senior dan junior selalu berbagi teknik merupakan suatu hal yang membuat dirinya makin cinta terhadap olahraga ini. “Dengan olahraga ini saya bisa berprestasi, memang dalam hal MIPA saya kurang. Meskipun awalnya coba-coba tapi bila ditekuni dengan serius, itu akan membuahkan hasil yang maksimal,” tuturnya.
Menurutnya, kendala dalam pelaksanaan porda ini ketika ia harus izin dari sekolahnya dan mengejar tugas dan pelajaran selama ia dalam karantina. “Cara saya mengejar ketertinggalan yakni dengan berkomunikasi dengan teman, tentang apa mata pelajaran yang sudah diajarkan oleh guru,” tuturnya. Selain itu, persiapan dari fisik, teknik dan mental juga dipersiapkan dalam menghadapi lawannya.
Sementara itu, ia juga membeberkan tentang kiat-kiatnya yang dipakai selama ini, sehingga ia bisa menyumbangkan emas untuk kontingennya, kiat-kiat itu antara lain harus yakin, percaya diri dan berdoa. “Motivasi terbesar saya yakni mempersembahkan medali untuk pangkep dan itu terwujud hingga kini,” akunya. (JFR)
Prestasi :
- Juara 3 kostrad open
- Juara 1 praporda
- Juara 1 porda
Selengkapnya...

Selasa, 16 November 2010

Gowa gagal raih emas

Atlit kab. Gowa pada cabang olahraga taekwondo gagal mempersembahkan emas untuk kontingennya. Pasalnya harapan kab. Gowa untuk bisa meraih medali emas berpangku pada Muh. Akbar eko pontoh, atlit taekwondo kelas under 68 putra. Akbar merupakan satu-satunya atlit yang berhasil melaju ke final berhadapan dengan Richard reinald dari kab. Kepulauan selayar. Namun pada final berlangsung penampilan akbar dikalahkan oleh Richard sehingga, atlit taekwondo kab. Gowa hanya bisa menyumbangkan 1 perak dan 2 perunggu.

Medali perunggu yang dipersembahkan oleh atlit taekwondo kab. Gowa diraih oleh Didi riswandi yang berhasil mengalahkan Saharuddin dari kota Palopo pada kelas under 58 kg putra dan Resky pratiwi yang mengalahkan Cici Faradita dari kab. Barru pada kelas under 53 kg putri. Klasemen dalam cabang olahraga ini menunjukkan juara umum untuk taekwondo yakni kab. Kepulauan selayar yang memperoleh 4 emas, 1 perak dan 1 perunggu.
Kabupaten dan kota yang mengikuti pertandingan ini sebanyak 11 kabupaten dan kota dan memperebutkan 9 emas, 9 perak dan 18 perunggu. Klasemen terakhir untuk cabang olahraga taekwondo yakni kab. Kepulauan selayar, kab. Pangkep, kota Makassar, kab. Luwu timur, kab. Luwu, kab. Maros, kab. Gowa, kota Pare-pare, kota Palopo, kab. Luwu utara dan kab. Pinrang. (JFR)
Selengkapnya...

Pecahnya 12 rekor renang

Pertandingan yang selesai pada hari Kamis (11/11) ini mempunyai daya tarik tersendiri dan berhasil memecahkan 13 rekor dalam kelas renang. Tempat pelaksanaan cabang olahraga ini di kolam renang semen tonasa.

Ke-13 rekor tersebut diraih oleh Istiqamah (11.09.34 detik) kontingen kab. Sinjai yang berhasil mengalahkan waktu rekor tahun 2006 dalam kelas 800 meter gaya bebas putri atas nama Claudia PR, Halim (11.30.78 detik), meskipun tunarungu namun, Adam atlit porcada dari kontingen kota Makassar berhasil memecahkan 2 rekor dalam kelas 100 meter gaya bebas putra tunarungu dan 100 meter gaya dada putra tunarungu.
Hasril mamma kontingen kota Makassar juga mengalahkan rekor waktu porda 2006 lalu di kelas 200 meter gaya ganti putra. Selain itu, Jessica P. laurens kontingen kota Makassar mengalahkan 2 rekor waktu yang dibuatnya sendiri pada 2006 silam di kelas 200 meter gaya ganti putri dan 50 meter gaya kupu-kupu putri, perenang dari kelas 50 meter gaya kupu-kupu putra atas nama Wahyu Tri Wibisono kontingen kab. Bone juga mencatatkan rekor terbaru menggantikan rekor porda 2006 lalu yang diraih oleh Panji D Prasetya.
Tim bone juga berhasil mengalahkan 2 rekor waktu yang dibuat oleh tim bone lainnya di kelas 4 x 100 meter gaya ganti putra dan 4 x 100 meter gaya bebas putra. Rekor dari kelas 200 meter gaya punggung putra juga terganti oleh muh. Hamgari (2.27.87 detik) kontingen kab. Sinjai yang berhasil mengalahkan waktu Andi gumilang (2.30.06) pada porda 2006 lalu. Kontingen kab. Gowa, Valery Geraldine onthoni (2.51.85 detik) berhasil juga menorehkan rekor terbaru pada kelas 200 meter gaya punggung putri yang pernah diraih Jessica P, Laurens (2.52.86 detik) pada porda 2006 lalu.
Juara umum pada cabang olahraga ini diraih oleh kota Makassar dengan mengumpulkan 6 emas, 1 perak dan 2 perunggu, sedangkan yang menjadu runner up ditempati kab. Bone dengan 4 emas, 5 perak dan 1 perunggu, disusul dengan kab. Sinjai, kab. Tana toraja, kab. Gowa, kab. Maros, kab. Barru, kab. Sidenreng rappang (sidrap), kab. Wajo, kab. Bantaeng, kab. Takalar, kab. Soppeng, kota Palopo, Kota Pare-pare dan kab. Pangkep di urutan terakhir. (JFR)
Selengkapnya...

Makassar raih 17 medali


Pencak silat merupakan seni bela diri yang berasal dari melayu. Selain itu juga pencak silat sudah mulai dimasukkan dalam daftar cabang olahraga di sea games. Dalam pelasanaan pekan Olahraga daerah XIV (PORDA XIV) cabang olahraga ini dilaksanakan di aula islami center dari 7-10 November. Pertandingan ini dibagi 10 kelas untuk putra dan 7 kelas untuk putrid serta 6 kelas untuk kategori tgr.

Kota Makassar lagi-lagi mendominasi perolehan medali, dimana dalam cabang olahraga ini, kota Makassar berhasil mengantongi 17 medali yang diantaranya 8 emas, 4 perak dan 5 perunggu. Sementara itu, diurutan kedua ditempati oleh kab. Jeneponto, disusul oleh kab. Bantaeng, kab. Soppeng, kab. Sinjai, kab. Gowa, kab. Selayar, kab. Enrekang, kab. Takalar, kab. Pangkep, kab. Luwu, kab. Luwu utara, kota Palopo, kab. Sidrap, kab. Bone, kab. Pinrang, kab. Barru, kab. Maros, kab. Bulukumba, kota Pare-pare, kab. Tana toraja dan kab. Wajo.
Delapan emas kota Makassar diperoleh Awaluddin dari kelas A putra, Sutrisno dari kelas F putra, Hasriadi dari kelas I putra, Arwindy citra dewi dari kelas C putri, Hasnidar dari kelas F putri, sedangkan dari kategori tgr, pesilat kota Makassar mempersembahkan 3 emas untuk kontingennya yakni dari kelas tunggal putra, regu putra dan tunggal putri. Satu-satunya medali emas yang diperoleh dari kab. Gowa dipersembahkan oleh A. sidiq maulana dari kelas E putra.
Selain itu, Hamuddin, Saldi TTR dan Eka rahmat mempersembahkan medali emas untuk kab. Jeneponto. Sehingga, kab. Jeneponto berada diurutan kedua setelah kota Makassar. Satu medali perak kab. Jeneponto diraih oleh Musrahayu dari kelas F putri yang kalah saat bertanding dengan Hasnidar dari kota Makassar. (JFR)
Selengkapnya...

Maros unggul dalam Panahan

Pada hari keempat sejak pelaksanaan pertandingan PORDA XIV, cabang olahraga panahan telah menuntaskan semua nomor pertandingannya. Cabang olahraga ini diikuti 6 kabupaten dan memperebutkan 12 emas, 12 perak dan 12 perunggu. Adapun nomor yang diperlombakan dalam olahraga panahan ini yakni jarak 50 meter putri, jarak 50 meter putra, jarak 40 meter putri, jarak 40 meter putra, jarak 30 m putri, jarak 30 m putra, total jarak putra dan total jarak putri.

Dalam cabang olahraga ini, Kab. Maros berhasil keluar menjadi juara umum dengan mengantongi 6 emas dan 5 perunggu. Suharyadi, atlit panahan maros merupakan salah satu atlit panahan yang mempersembahkan 4 medali emas untuk kabupatennya.
Kemenangan Kab. Maros diraih saat para atlit maros menjuarai tembakan jarak 50 m putra, 40 m putra, 30 m putra dan total jarak putra. Sedangkan, Makassar hanya bisa menjadi runner up dalam cabang olahraga ini, dengan mengantongi 5 emas, 1 perak dan 1 perunggu.
Emas kota Makassar berhasil ditorehkan oleh Indah Fadillah nurdin setelah menjuarai nomor tembakan jarak 50 meter putri, 40 meter putri, 30 meter putri, dan total jarak putri. Urutan ketiga ditempati kab. Bone dengan 1 emas, 7 perak dan 4 perunggu, disusul dengan kab. Toraja utara yang hanya mengantongi 3 perak, dan selanjutnya ditempati kab. Luwu dengan 1 perak.
Sebagai tuan rumah, Kab. Pangkep harus rela menjadi juru kunci yang hanya mengantongo 2 perunggu. Cabang olahraga panahan ini mengambil tempat di Lapangan Mattoangin. (JFR)
Selengkapnya...

Maros runner up dalam menembak

Cabang olahraga menembak yang dilaksanakan di Lapangan Tonasa II pada selasa (9/11) resmi ditutup, dengan kemenangan untuk Kota Makassar yang berhasil mengantongi 12 emas, 2 perak dan 9 perunggu.

Kemenangan Makassar diperoleh setelah A Nurmin apage menjuarai tembakan kelas putri, disusul dengan Mutmainah dan Ir. Suraidah miru yang juga mendapatkan medali emas untuk kelas arm putri. Selain itu, arm putri junior berhasil membawa satu emas untuk Makassar. Pada keurutan kedua ditempati oleh Maros dengan 5 emas, 5 perak dan 1 perunggu. Kabupaten Maros berhasil unggul dalam kelas tembakan Putra dan tembakan arm tim putra.
Penembak dari kontingen Maros diperkuat oleh Hutri ardiyanto yang juga mendapatkan medali perak dari kelas tembakan arm putra junior dan medali emas dari kelas tim arm putra. Sementara itu, urutan ketiga ditempati oleh Pangkep dengan 2 emas, 1 perak dan 6 perunggu, selanjutnya disusul oleh Wajo yang mendapatkan 1 emas dari kelas tembakan arm putra junior.
Dalam olahraga ini diikuti oleh 14 kabupaten/kota dan memperebutkan 20 emas, 20 perak dan 20 perunggu. Klasemen akhir dalam cabang olahraga ini yakni Kota Makassar, Kab. Maros, Kab. Pangkep, Kab. Wajo, Kab. Gowa, Kota palopo, Kab. Jeneponto, Kab. Takalar, Kab. Bantaeng, Kab. Bone, Kab. Luwu, Kab. Pinrang, kab. Sidrap, dan Kab. Sinjai di urutan terakhir. (JFR)
Selengkapnya...

Makassar dominasi perolehan medali karate

Karate merupakan seni bela diri yang berasal dari negara Jepang. Latihan dalam cabang olahraga karate biasa disebut kihon, kata dan kumite, kata-kata ini pula yang menjadi nama kelas dalam cabang olahraga ini. Kihon merupakan latihan dalam mempelajari pukulan, tendangan dan bantingan. Sedangkan kata merupakan latihan tentang prinsip bertarung yang benar, dalam pertarungan kata dapat diistilahkan sebagai jurus. Kumite merupakan pertemuan antar tangan atau biasa disebut pertarungan satu lawan satu.

Dalam PORDA XIV, pelaksanaan cabang olahraga karate dilaksanakan di auditorium Tonasa II dan selesai pada selasa (9/11). Cabang olahraga ini diikuti oleh 21 kontingen kabupaten/kota yang memperebutkan 19 emas, 19 perak dan 38 perunggu.
Hasil akhir pertandingan dalam vabang olahraga ini masih didominasi oleh kota makassar yang mendapatkan 5 emas, 4 perak dan 4 perunggu, selisih dari medali yang diperoleh dari masing-masing kontingen tidak jauh beda, seperti kabupaten Barru yang menjadi runner up dalam cabang olahraga ini memperoleh 4 emas, 1 perak dan 3 perunggu, disusul dengan Palopo, Pangkep, Takalar, Enrekang, Gowa, Bone, Maros, Soppeng, Tana Toraja, Luwu Timur, Bantaeng, Pare-pare, Bulukumba, Jeneponto, Luwu, Luwu Utara, Pinrang, Selayar dan Wajo.
Satria, merupakan salah satu kontingen dari kabupaten Takalar dalam cabang olahraga karate yang mempersembahkan 2 emas untuk kabupatennya. Satria memenangkan olahraga ini dalam kelas kumite perorangan 60 Kg Pa yang mengalahkan Iqbal kontingen Gowa, Miftahul Ulum kontingen Pangkep dan Guntur kontingen Bantaeng. Satu lagi emas yang dipersembahkan oleh Satria, dari kelas kumite perorangan bebas Putra. Dengan diperolehnya 2 emas dari satria, maka kabupaten Takalar berada di posisi kelima dalam cabang olehraga karate dengan 2 emas.
Selain satria, Sherlita kontingen dari kota palopo berhasil membawa 2 emas dari 3 emas yang diperoleh Palopo dalam cabang ini, Sherlita berhasil menjuarai kelas kumite perorangan 60 + kg putri dan kelas kumite perorangan bebas putri. Selain itu dari 4 emas yang diperoleh Barru, 2 emas berhasil dipersembehkan oleh Mastura setelah menjuarai kelas kata perorangan putri dan kelas kata beregu putri.
Selengkapnya...

10 medali emas untuk pangkep


Judo merupakan seni bela diri dan olahraga yang berasal dari Jepang. Olahraga ini masuk di Indonesia pada 1970 dan bernaung di bawah PJSI (Persatuan Judo Seluruh Indonesia) dan berpusat pada KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia).

Dalam pelaksanaan PORDA XIV ini, Kab. Pangkep memboyong 10 emas. Sehingga membuat kabupaten ini menjadi juara umum untuk cabang olahraga Judo. Selain emas, 6 perak dan 9 perunggu berhasil dibawa pulang. Pada urutan kedua disusul dengan kabupaten Wajo dengan 3 emas, 4 perak dan 1 perunggu. Sedangkan, kab. Bone diurutan ketiga berhasil membawa 2 emas, 1 perak dan 8 perunggu, disusul dengan makassar, Maros, Luwu utara, Pinrang, Luwu dan Tana Toraja.
Emas pangkep diraih dari Sulaeman dari kelas 60-66 kg Putra, Iklas Zainal dari kelas 73-81 kg putra, tim pangkep B dari kelas beregu putra, Nada gita dari kelas 43 kg putri, Hj. Nur asri dari kelas kelas 43-45 kg putri, Satriyani dari kelas 45-48 kg putri, Isna Anggraeni dari kelas 48-52 kg putri, Putri rezki amalia dari kelas 57-63 kg putri, Nurul fajreni dari kelas 63 plus dan tim regu pangkep B dari kelas beregu putri.
Sedangkan 3 emas wajo diperoleh dari Aditya wahyudi M dan Muh. Agus dari kelas nageno kata, Aditya Wahyudi M dari kelas 55-60 kg putra, dan Asrianto dari kelas 66-73 putra. Selain itu, Yusrin yusuf dari kelas 51-55 kg putra dan Deasy Prisela Christy dari kelas 52-57 kg putri berhasil membawa emas untuk Makassar.
Satu-satunya emas Maros diraih dari kelas juno kata dengan menurunkan Mahira dan Herawati. Untuk itu, dalam cabang olahraga ini 9 kabupaten itu memperebutkan 18 emas, 18 perak dan 35 perunggu. Dalam pelaksanaan cabang olahraga ini, awalnya dijadwalkan di lokasi wisata matampa. Akan tetapi menurut H. Syahban, tempat tersebut kurang presentativ untuk pelaksanaan pertandingan ini. “tempat itu kurang presentatif untuk melaksanakan pertandingan ini, karena kalau hujan kita tidak bisa melanjutkan pertandingannya.” Tutur Syahban. (JFR)
Selengkapnya...

Palopo sabet juara umum dayung

Pelaksanaan cabang olahraga dayung yang dilaksanakan di tanjung bunga kota Makassar berlangsung alot, setiap kabupaten saling menyusul guna memperoleh medali yang diincarnya. Maka tak ayal, perolehan medali dalam cabang olahraga mempunyai perbedaan jarak yang tipis. Cabang olahraga ini usai pada rabu (10/11).

Kabupaten atau kota yang mengikuti cabang olahraga ini sebanyak 9 kabupaten/kota dan memperebutkan 12 emas, 12 perak dan 13 perunggu. Selain itu, kelas yang dipertandingkan dalam cabang olahraga ini yakni C2 500 m; K1.Pi 500 m; 1 x Pa 1000 m; k2 x Pa 500 m; C.1 500 m; 2 x Pi 1000 m; K2.Pi 500 m; 2 x Pa 1000 m; K1.Pa 500 m dan 1 x Pi.
Dengan berhasil mengumpulkan 4 emas dan 3 perunggu, kota Palopo berhasil keluar sebagai juara umum dalam cabang olahraga ini, disusul dengan gowa yang mengumpulkan 3 emas, 5 perak dan 1 perunggu, selanjutnya disusul dengan Makassar, Selayar, Pangkep, Bone, Bulukumba, Sinjai dan Luwu Utara.
Kemenangan kota palopo diraih setelah kota tersebut memenangkan pertandingan dalam kelas K1.Pi 500 m; K2.Pi 500 m; 2 x Pa 1000 m. Sedangkan pangkep sebagai tuan rumah penyelenggaraan PORDA XIV hanya bisa mengumpulkan 1 emas yang diperoleh dari kelas K2 x Pa 500 m. (JFR)
Selengkapnya...

Bulu Tangkis Milik gowa

Pada pelaksanaan pekan olahraga daerah provinsi Sulawesi selatan tahun 2010, cabang olahraga bulu tangkis diikuti oleh 7 kabupaten dan kota, serta memperebutkan 7 medali emas, 7 perak dan 14 perunggu.

Dari 7 emas yang disediakan dalam porda ini, 5 medali emas berhasil direbut oleh kontingen kabupaten Gowa. Selain emas, kabupaten ini juga berhasil mengumpulkan 4 perak dan 2 perunggu. Urutan kedua pada cabang olahraga ini ditempati Makassar yang hanya mengumpulkan 1 emas, 2 perak dan 7 perunggu, disusul dengan kabupaten pangkep yang hanya memperoleh 1 emas dan 1 perunggu.
Urutan berikutnya ditempati kota palopo, kabupaten barru di urutan kelima, diikuti oleh sidrap dan kota Pare-Pare diurutan terakhir. Kelas yang dipertandingkan dalam cabang olahraga ini yakni tunggal puta, tunggal putri, ganda putra, ganda putra dan ganda campuran. (JFR)
Selengkapnya...

Pare-pare dan Gowa bersaing

Cabang olahraga Balap motor yang diselenggarakan di sirkuit terminal bungoro, pada hari selasa (9/11) telah usai. Cabang olahraga ini diikuti oleh 8 kabupaten dan kota, serta mempertandingkan 6 kelas, yang diantaranya MP 3 perseorangan, MP 4 perseorangan, MP 5 perseorangan, MP 3 beregu, MP 4 beregu dan MP 5 beregu.

Hasil akhir menunjukkan Kota Pare-Pare dan Kabupaten Gowa mempunyai emas yang sama yakni 2 emas. Namun dengan diperolehnya perak oleh Hamka Hamid pada kelas MP 3 perseorangan membuat kabupaten Gowa menjadi juara umum dalam cabang olahraga ini, dan disusul dengan Pare-pare yang mempunyai 2 emas.
Urutan selanjutnya ditempati oleh Pinrang dengan 1 emas dan 3 perak, disusul oleh pangkep, Makassar, Palopo, Jeneponto dan Takalar. Cabang olahraga ini memperebutkan 6 emas, 6 perak dan 6 perunggu.
Dua emas kota pare-pare dipersembahkan oleh Herman Bas yang memenangkan 2 kelas berturut-turut yakni kelas MP 3 Perseorangan dan MP 4 perseorangan. Sedangkan 2 emas Kabupaten gowa diperoleh dari pasangan Hamka Hamid dan Agus Salim yang memenagkan kelas MP 3 beregu dan MP 5 beregu. (JFR)
Selengkapnya...

Tujuh atlet atletik pecahkan rekor

Tujuh atlit atletik yang bertarung pada pekan olahraga daerah Sulawesi selatan ke-14 berhasil memecahkan rekor sebelumnya. Pemecahan rekor tersebut terjadi pada cabang olahraga atletik event lari 1500 meter atas nama Sudirman (kab. Sidrap) yang mengalahkan rekor lari Lahmuddin pada porda 2006 lalu. Selain itu, pelempar cakram dan tolak peluru kab. Tana toraja, Gulham ishaq juga berhasil melampaui rekor pelempar cakram yang ditorehkan Irfan pada porda 2006 dan Parto pada event Tolak peluru.

Selain itu, Viktor Fernando kontingen kab. Bone juga menggantikan rekor Hasbullah pada porda tahun 2002 dari event lompat jangkit. Sedangkan, Hasruni kontingen kab. Barru mengalahkan rekor Rosmiati pada porda 2002 lalu dalam event lari 100 meter putri. Kota Palopo melalui atletnya yang bernama Lismawati juga berhasil menggantikan rekor waktu Sarbina pada porda 2006 dalam event lari 1500 meter putri, pada event tolak peluru putri juga mengalami perubahan rekor, dimana rekor Inggit Pamungkas yang ditorehkan pada porda 2006 dikalahkan oleh atlet tolak peluru dari kab. Pangkep atas nama Sri umi utami.
Kabupaten dan kota yang mengikuti cabang olahraga ini sebanyak 24 kabupaten dan kota dan memperebutkan 32 emas, 32 perak dan 33 perunggu. Sedangkan event yang digelar dalam cabang olahraga ini yakni 51 event olahraga.
Pada cabang olahraga atletik ini yang menjadi juara umum yakni kontingen kab. Sidrap dengan mengumpulkan 7 emas, 2 perak dan 3 perunggu, emas yang diperoleh kab. Sidrap berasal dari event lompat jangkit putri, lari 400 meter putri, lari 1500 meter putra, lari 10 ribu meter putra, lari 5 ribu meter putra, lari 800 meter putra, lari 800 meter putri, 4 x 100 meter estafet dan 4 x 400 meter estafet.
Urutan runner up ditempati oleh kota Makassar dengan 4 emas, 2 perak dan 3 perunggu, sedangkan kab. Tana toraja di urutan ketiga dengan 4 emas, 2 perak dan 1 perunggu, disusul dengan kab. Bone, kab. Sinjai, kota Palopo, kab. Luwu, kab. Barru, kab. Pangkep, kab. Jeneponto, kab. Gowa, kab. Toraja utara, kab. Bantaeng, kab. Maros, kab. Pinrang, kab. Wajo, kab. Luwu utara, kab. Bulukumba, kab. Kepulauan selayar, kab. Soppeng, kab. Takalar, kab. Enrekang, kab. Luwu timur dan kota Pare-Pare. (JFR)
Selengkapnya...

Sinjai dominasi panjat tebing

Kab. Sinjai menorehkan sejarah baru bagi kontingennya, pasalnya dalam cabang olahraga panjat tebing yang digelar di sekitar stadiun andi mappe pada pelaksanaan pekan olahraga daerah ke-14 (PORDA XIV) sulawesi selatan, kabupaten ini memperoleh 13 emas dari 15 emas yang disediakan dan 2 emas lainnya direbut oleh kab. Luwu timur.
Kontingen kab. Sinjai tidak member jalur kepada kontingen lain untuk mendapatkan emas, kecuali saat dalam perlombaan dengan kategori leed ganda campuran, dimana Fifid dan Irvandi berhasil diungguli oleh kontingen dari luwu timur. Dengan diraihnya medali emas sebanyak itu, maka kab. Sinjai menjadi juara umum dalam cabang olahraga panjat tebing ini.
satu atlet panjat tebing kab. Sinjai rata-rata mengantongi 3 medali emas sekaligus. Seperti halnya, Hajar yang mendapatkan 4 emas dari kategori Kecepatan perorangan putri, kecepatan ganda campuran, kecepatan beregu putrid dan jalur pendek beregu putri.
Untuk cabang olahraga panjat tebing ini diikuti oleh 9 kabupaten dan kota, yang diantaranya kab. Sinjai, kab. Luwu timur, kota Palopo, kab. Maros, kab. Luwu, kab. Pangkep, kota Makassar, kab. Bone dan kab. Pinrang. (JFR)
Selengkapnya...

Satu emas untuk Barru

Kempo merupakan nama generik untuk beberapa aliran seni bela diri yang berasal dari jepang dan banyak menggunakan permainan tangan. Adapun aliran kempo yang terkenal di jepang dan beberapa negara lainnya yakni tenshin koryu kempo, nihon kempo, kosho-ryu kempo dan shorinji kempo.

Dalam Pekan Olahraga daerah (PORDA) Sulawesi selatan, cabang olahraga ini juga dipertandingkan dan mengambil tempat di auditorium tonasa 2. Daerah yang ikut serta dalam cabang olahraga kempo ada 12 kabupaten dan kota serta memperebutkan 17 emas, 17 perak dan 30 perunggu.
Kab. Barru dalam cabang olahraga ini menduduki posisi delapan besar. Pasalnya atlet kempo kab. Barru, Muchlis berhasil menyumbangkan emas dari kelas 65 kg randori putra. Untuk juara umum di cabang olahraga ini masih didominasi oleh kota Makassar dengan 4 emas, 4 perak dan 3 perunggu, diurutan kedua ditempati oleh tuan rumah, yakni kab. Pangkep dengan 3 emas, 4 perak dan 3 perunggu, disusul dengan kota Pare-pare, kab. Maros, Kota Palopo, kab. Sidrap, kab. Luwu, kab. Barru, kab. Bone, kab. Luwu timur, kab. Gowa dan kab. Pinrang.
Peraih medali emas untuk kota Pare-Pare sehingga berhasil menduduki 3 besar dalam cabang olahraga kempo ini berkat usaha keras dari Tandri Nurul yang memenangkan pertandingan kempo dari kelas 42 kg randori putri dan M. Nur dari kelas 45 kg randori putra. Sedangkan, 2 medali emas kab. Maros yang mengantarkannya ke posisi 4 dipersembahkan oleh atlet Mustajab dan Ahmad dari kategori embu berpasangan kyu II serta Ade ashari muluk dari kelas + 65 kg randori putra.
Sedangkan, peraih medali emas untuk kota Makassar yang juga menempatkan dirinya sebagai juara umum yakni persembahan dari Hery dan Husnah kategori embu berpasangan kyu I yang mengalahkan kontingen dari kab. Pangkep dan kota Palopo, medali emas kedua diraih oleh Ade irma dari kelas 48 kg randori putri yang mengalahkan kontingen dari kab. Sidrap di final. Medali emas ketiga diraih oleh Isman dari kelas 40 kg randori putra yang di finalnya bertemu dengan kontingen dari kab. Sidenreng rappang. Medali emas terakhir dipersembahkan oleh Dermawan yang menjuarai kelas 55 kg randori putra. (JFR)
Selengkapnya...

Tim bridge Makassar Berjaya di PORDA

Tak selamanya olahraga harus mengandalkan otot dan tenaga besar. Kejelian berpikir dan strategi jitu memang diperlukan di sebuah olahraga. Salah satu olahraga yang mengandalkan kemampuan berpikir adalah bridge. Cabang olahraga ini memang tak setenar bulu tangkis atau sepakbola di tanah air.

Bridge adalah olahraga yang menggunakan kartu remi dan mengandalkan kemampuan otak untuk berpikir maupun keuntungan. Olahraga ini juga dikenal dengan nama Contract Bridge. Banyak anggapan bahwa bridge adalah sebuah olahraga sekaligus permainan. Anggapan itu tidak salah. Sama halnya dengan catur yang dianggap sebagai permainan ketimbang olahraga.
Pelaksanaan cabang olahraga bridge yang berlangsung di gedung darma wanita pada 10 november telah usai. Cabang olahraga ini diikuti oleh 4 kabupaten dan kota. Adapun nama kabupaten dan kota yang mengikuti cabang olahraga ini yakni kota Makassar, kota Palopo, kab. Bone dan kab. Gowa.
Pada akhir pertandingan, kota Makassar memperoleh 1 emas dan 1 perak, sedangkan di posisi ke dua diraih oleh kota Palopo dengan 1 emas dan 1 perunggu. Sedangkan, kab. Bone diurutan ketiga hanya memperoleh 1 perak. Selain itu, 1 perunggu untuk kab. Gowa menjadikan kabupaten ini menempati urutan keempat.
Emas kota Makassar diraih pada kategori beregu putri. Sedangkan emas kota Palopo diraih oleh pasangan Franky wala dan Imran pada kategori pasangan. Cabang olahraga ini memperebutkan 2 emas, 2 perak dan 2 perunggu. (JFR)
Selengkapnya...

Sabtu, 13 November 2010

Sejak berusia 7 tahun

Kecintaannya terhadap olahraga senam telah digelutinya semenjak ia berusia 7 tahun. Bakat yang terpendam dalam dirinya merupakan warisan dari ayahandanya. “Pelatih utama saya adalah Bapak saya sendiri, karena Bapak merupakan atlit nasional dalam cabang olahraga senam,” tutur atlit kelahiran Makassar ini.

Yudi itulah nama akrab dari seorang atlit yang bernama lengkap Audi Ashari arif. Ia merupakan salah satu kontingen atlit yang memperkuat Kabupaten Bone dalam olahraga senam. Penampilannya dalam pelaksanaan Pekan olahraga daerah yang ke-XIV di kabupaten pangkep membuahkan hasil yang optimal. Penampilannya dalam kelas all round dan artistik putra membawa 2 emas untuk kab. Bone.
“Sekali maju nomor satu, sekali melangkah pantang menyerah,” merupakan motto dari pria kelahiran 11 Mei 91 ini. Prestasinya dalam olahraga senam sudah tidak dapat diragukan lagi. Pasalnya pria berusia 19 tahun ini telah tercatat sebagai atlit nasional yang juga kebanggaan Sulawesi selatan. Dalam pelaksanaan pekan olahraga nasional (PON) 2008 yang dilaksanakan di Kalimantan timur, yudi berhasil mempersembahkan 1 perunggu untuk kontingen Sulawesi selatan.
Bukan hanya itu, dalam kejuaraan nasional junior, yudi juga membawa nama Sulawesi selatan dan berhasil membawa pulang 1 emas dan 1 perunggu. Suka duka yang dialami yudi telah menjadi bumbu dalam kehidupannya. “Sukanya kalau ada gerakan baru dari pelatih, penginnya selalu mencoba. Tetapi dukanya, kalau sedang malasnya datang selalu kena omelan dari pelatih,” akunya.
Dalam olahraga ini, yudi mengaku tidak pernah cedera parah. “Hanya cedera ringan yang pernah saya derita, seperti tangan atau kaki yang tergelincir,” akunya. Harapan dari seorang atlit yang termotivasi supaya olahraga senam di Sulawesi selatan berkembang yakni bisa masuk dalam jajaran atlit sea games mendatang. (JFR)
Selengkapnya...

Bulu Tangkis Milik gowa


Pada pelaksanaan pekan olahraga daerah provinsi Sulawesi selatan tahun 2010, cabang olahraga bulu tangkis diikuti oleh 7 kabupaten dan kota, serta memperebutkan 7 medali emas, 7 perak dan 14 perunggu.

Dari 7 emas yang disediakan dalam porda ini, 5 medali emas berhasil direbut oleh kontingen kabupaten Gowa. Selain emas, kabupaten ini juga berhasil mengumpulkan 4 perak dan 2 perunggu. Urutan kedua pada cabang olahraga ini ditempati Makassar yang hanya mengumpulkan 1 emas, 2 perak dan 7 perunggu, disusul dengan kabupaten pangkep yang hanya memperoleh 1 emas dan 1 perunggu.
Urutan berikutnya ditempati kota palopo, kabupaten barru di urutan kelima, diikuti oleh sidrap dan kota Pare-Pare diurutan terakhir. Kelas yang dipertandingkan dalam cabang olahraga ini yakni tunggal puta, tunggal putri, ganda putra, ganda putra dan ganda campuran. (JFR)
Selengkapnya...

Rabu, 10 November 2010

Pengkaderan Pertama Mahasiswa Baru Teknik Kimia

Reaksi merupakan pengkaderan pertama yang ada di jurusan Teknik kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP). Tujuan diadakannya pengkaderan ini yakni memperkenalkan lingkungan internal dan eksternal kampus yang menunjang kegiatan perkuliahan, melakukan upaya dekontruksi konsep pemikiran mahasiswa baru, melakukan identifikasi potensi kader dan menumbuhkan rasa kebersamaan dan saling menghargai.

Kegiatan ini dilaksanakan pada 23-24 Oktober dan bertempat di Laboratorium Pilot Plant Jurusan teknik kimia PNUP. Kegiatan ini ditujukan untuk mahasiswa baru yang mendaftar di jurusan teknik kimia. Menurut Rafsanjani, ketua umum Keluarga Mahasiswa Teknik Kimia (KMTK) kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan kepekaan terhadap kondisi yang terjadi di sekitar lingkungannya dan teridentifikasinya potensi-potensi kader mendatang serta menumbuhkan semanngat berorganisasi.
Dalam pembukaan kegiatan ini, turut hadir juga Vilia D. Paramita S.TP, M.Food,Sc, Pembina kemahasiswaan KMTK; Ir. Swastanti Brotowati M.Si, ketua jurusan teknik kimia dan Ir. Arsyad Habe MT, pembantu Direktuk III PNUP. (JFR)
Selengkapnya...

Mengakrabkan Diri


SMAN 1 Pangkep, merupakan salah satu sekolah yang mempunyai banyak bibit-bibit atlit. Banyak atlit Porda yang dilahirkan di sekolah ini. Salah satunya Rezkiyana Zainuddin, atlit basket untuk Pekan Olahraga Daerah yang akan digelar di Pangkajene.

Menurut Rezki, olah raga basket merupakan olah raga yang membutuhkan stamina yang kuat dan kerja sama yang tinggi. Maka dari itu, untuk menjaga kerja sama dengan timnya, Rezki mengaku selalu mengakrabkan dirinya dengan teman satu tim guna menjalin kerja sama yang baik.
“Dengan akrab sesama tim, kita bisa menjalin kerja sama yang baik. Karena sudah tidak ada lagi rasa canggung terhadap rekan tim,” akunya.
“Saya harap bisa menang dalam pertandingan dan bisa bermain ke tingkat yang lebih tinggi lagi,” harap Rezki. Bisa menang dan mengharumkan nama Pangkep merupakan motivasi yang dibawa saat bertanding di lapangan kelak.
Dalam hal belajar, remaja yang duduk di bangku XI IPA 2 ini mengaku tidak kesulitan. “Dengan membaca 1 jam di waktu malam, saya rasa sudah cukup,” aku Rezki. (JFR)
Selengkapnya...

Harumkan Nama Pangkep

Basket merupakan olah raga yang membutuhkan kerja sama yang tinggi. Pasalnya, pada olah raga ini kekompakan sangat diperlukan untuk menjadi yang lebih unggul. Selain Putra, olah raga ini juga banyak diminati oleh putrid, seperti Nurul Aprilyani.

Menurutnya, basket merupakan olah raga yang banyak fungsinya. Selain menambah pengalaman, basket juga bisa menyehatkan. Menurut remaja dari pasangan Nahdar dan Nur Aminah ini, awalnya hanya coba-coba bermain basket.
Namun seiring dengan berjalannya waktu, ia jadi gemar bermain basket. “Orang tua sangat mendukung akan olah raga yang saya geluti kini,” ungkapnya.
“Sukanya menjadi atlet basket, yakni bisa menambah pengalaman dan bisa ke luar daerah kalau ada pertandingan. Selain itu, latihan yang keras menjadi duka dalam menjalani dunia olah raga ini. Namun saya sadar, dengan latihan yang keras itu, saya bisa melatih mental saya supaya tangguh di lapangan,” lanjut Nurul.
Mulai kelas 1 SMA, remaja kelahiran Pangkep ini mulai menekuni olah raga basket. “Mudah-mudahan dengan basket, saya bisa mengharumkan nama Pangkajene dan kepulauan,” harap Nurul.
Meskipun latihan terus menerus, namun ia tak meninggalkan pelajaran di sekolahnya. “Bila saya tidak masuk, saya selalu menanyakan ada tugas atau tidak ke teman, sehingga selama ini tidak ada mata pelajaran yang tertinggal,” akunya. (JFR)
Selengkapnya...

Latihan Secara Intensif

Lagi-lagi SMAN 1 Pangkajene menelurkan satu siswinya dalam cabang olah raga lempar cakram dan tolak peluru untuk dikirim pada Porda mendatang. Siswi yang dimaksud, yakni Ulfa Mayasari. Dia mengatakan, olah raga ini mulai ditekuni sejak kelas 6 SD.

Ulfa menjelaskan, persiapannya dalam menghadapi Porda nanti, yakni dengan latihan secara intensif dari bulan Maret. Selain itu, target yang ingin dia kejar yakni juara pertama. Menurutnya, dengan latihan intensif tidak ada yang mengganggu mata pelajarannya.
Remaja yang lahir di Pangkajene ini bercita-cita menjadi Polwan. Ulfa mengaku suka dengan olah raga ini karena masih kurang peminatnya. “Jadi peluang untuk menang bisa besar,” ungkapnya. Capailah prestasi setinggi mungkin merupakan motto dari siswi yang ingin masuk ke UNM dengan jalur PPLM ini.
Ternyata selain olah raga lempar cakram dan tolak peluru, Ulafa juga menggemari atletik dan juga karate. Bahkan, ia pernah mendapat juara dalam pertandingan karate tingkat kabapaten. “Baru satu minggu bergabung, sudah juara tiga tingkat kabupaten,” tutur Ulfa. (JFR)
Selengkapnya...

Turunan Dari Ayah

Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Perumpaan ini merupakan gambaran dari Fayzal Amri R, atlit menembak dalam pekan olah raga daerah yang akan dilaksanakan di kabupaten Pangkep. Remaja yang masih berusia 16 tahun ini mengaku, bakat menembak yang dimilikinya merupakan turunan dari orang tuanya.

Menurut remaja yang akrab disapa Fayzal ini, ketertarikan dalam dunia menembak didapatkan dari ayahnya yang juga atlit nasional dan pernah membawa nama Sulawesi Selatan dalam olah raga menembak.
“Awalnya waktu sekolah dasar pernah ikut ayah berburu burung di sawah atau di hutan. Awalnya tidak menarik. Akan tetapi, gara-gara prestasi yang didapatkan oleh Ayah dalam bidang menembak, maka saya menjadi tertarik juga,” akunya.
“Enaknya dalam dunia menembak, yakni kita bisa belajar bagaimana cara menyatukan pikiran dan hati, sehingga dapat berjalan dengan lancar. Akan tetapi, susahnya dalam persiapan Porda ini, yakni tempat untuk berlatih. Karena tidak ada tempat indoor untuk latihan, sehingga kalau hujan turun, kita tidak jadi latihan,” ungkap Fayzal.
Peran terbesar dalam mengambangkan bakat yang dimilikinya adalah dari kedua orang tuanya. ”Karena orang tua saya tidak pernah memaksa untuk suka akan suatu hal. Malahan, bapak pernah bilang kalau saya harus tempuh jalan saya sendiri, yang tanpa paksaan. Selain itu juga, orang tua merupakan motivasi dan pelatih dalam hidup saya,” tuturnya.
Ingin mengharumkan nama Pangkep di Porda merupakan harapan terbesarnya. Meskipun sibuk latihan, akan tetapi ia tidak lupa akan kewajibannya untuk belajar. Seusai latihan dan istirahat sejenak, remaja ini langsung ke kamarnya untuk belajar dan mempersiapkan bahan pelajaran untuk esoknya. (JFR)
Selengkapnya...

Mengasyikkan dan Menyehatkan

Selain Rezkiyana Zainuddin dan Nurul Aprilyani, SMAN 1 Pangkajene masih mempunyai atlit basket yang berbakat, yakni Fadillah Fajriani. Remaja yang lahir di Pangkajene ini mengaku sejak kelas 5 SD sudah bergabung dengan klub basket. “Saya suka dengan olah raga ini karena mengasyikkan dan menyehatkan,” akunya.

“Sekolah saya sangat mendukung bakat setiap siswanya. Bahkan, membuat klub basket untuk siswa yang hobi dengan olah raga ini,” tutur Fadillah. Menurutnya, ia jarang sakit karena sering berlatih basket.
Dalam mempersiapkan saat pertandingan Porda nanti, remaja yang duduk di kelas XI IPA 4 ini mengaku hanya dengan menjaga stamina ditambah dengan latihan yang keras dan serius.
Selain itu, Fadillah berharap supaya pemerintah Pangkajene dan kepulauan bisa bekerja sama dengan sekolahnya. Agar bibit atlit yang ada di SMAN 1 Pangkajene bisa tersalurkan sesuai dengan bidangnya.
Meskipun berlatih dengan keras dan serius, namun tanggung jawabnya dalam menuntut ilmu tidak dilupakannya. “Jadwal belajar saya tetap sama dengan jadwal belajar yang dulu dan tidak terbebani dengan jadwal latihan basket,” tuturnya. (JFR)
Selengkapnya...

Dapat Beasiswa Dari Pemerintah

Olah raga bridge merupakan olah raga yang mengolah keseimbangan antara IQ dan EQ. Selain itu, olah raga ini juga mengedepankan semangat, kejujuran dan disiplin. Kebanyakan kaum putra yang mendominan dalam permainan ini. Akan tetapi, Nurul Iqra membuktikan bahwa permainan ini bukan hanya untuk putra.

Remaja kelahiran Pangkejene pada 28 Februari ini mengaku, permainan bridge sangat mengasikkan bagi dirinya. Dengan bridge juga, ia bisa mengikuti kegiatan hingga tingkat nasional. Bukan hanya itu, dari kemahirannya bermain bridge, ia pun mendapatkan beasiswa dari pemerintah.
“Saya bisa membuktikan bahwa saya bisa bermain bridge, karena menurut orang permainan ini sangat sulit,” tuturnya.
Sejak tahun 2003, dirinya sudah terdaftar dalam klub bridge. Maka tak ayal, prestasi-prestasi dari tingkat kabupaten hingga nasional mulai dikantonginya satu per satu. Persiapan untuk ke jenjang Porda, yakni dengan latihan dan kerja keras.
“Saya harap bisa bermain hingga tingkat internasional dan membawa nama Pangkajene dan kepulauan serta Indonesia,” harap Nurul. Maka dari itu, dengan motivasi bisa bertanding ke kanca internasional, dia bertekad harus menang dan menjadi juara dalam Porda nanti. Dia memastikan, latihan bridge tidak mengganggu dengan aktifitas belajar yang dilakoninya. (JEF)
Selengkapnya...

Orang Tua Pelatih Utama

Jarang sekali orang yang masih berstatus siswa berminat untuk belajar tenis lapangan. Beda halnya dengan Muflih Wahid Hamid. Salah satu perwakilan Pangkep dalam Porda mendatang.
Menurutnya, olah raga ini merupakan ajang untuk gaul dan mempunyai peluang ke depannya. “Olahraga ini mempunyai pergaulan yang bagus, karena dalam olah raga ini banyak diminati oleh kaum pejabat,” tutur Muflih.

Sejak kelas 3 SD, remaja yang duduk di bangku XII IPA 3 ini menggelutinya. Maka tak ayal, prestasinya kini telah memanjang dalam sejarah hidupnya. Untuk itu, kemampuan dalam bermain tenis juga tidak diragukan lagi.
Peran terbesar dalam hidupnya hingga bisa berprestasi, menurut remaja yang mempunyai cita-cita seorang polisi ini, yakni orang tuanya. “Karena orang tualah saya bisa berprestasi. Pertama kali saya kenal dengan tenis lapangan dari orang tua juga. Beliau yang mengajarkan dan melatih saya sejak kelas 3 SD,” ungkap pria yang ingin belajar di Akpol ini.
Suka duka juga menjadi pengalaman yang tidak terlupakan dalam dirinya. “Susahnya perlengkapan dan peralatan untuk bermain sangat mahal. Karena raket untuk bertanding berbeda harganya, jauh lebih mahal,” ungkap pria kelahiran 14 November ini.
Dengan motivasi semangat hingga akhir, ia berharap bisa membawa nama Pangkep ke kanca nasional. Meskipun sibuk dengan latihan persiapan Porda, namun ia mengaku tidak sulit untuk memadukannya dengan dunia sekolah. “Harus bisa memanajemen waktu, karena itu konsekuensi bagi atlit yang masih belajar,” tutur pria yang lahir di Pangkajene ini. (JFR)
Selengkapnya...