Teman, aku ingin…
Teman tersayang, Aku ingin kita seperti Abu Bakar As-Siddiq, Persahabatan di jalin karena al-Khaliq, Harta di korbankan bukan sedikit, Cintakan kebenaran, sanggup menahan lara.
Serta tawakkal Ibrahim mulia, Ketika meninggalkan insan tercinta, di bumi tandus tanpa bicara, Meyakini Allah sebagai Penjaga.
Aku impikan antara kita seorang Umar, Berdiri tatkala tunduknya manusia, Bersuara tatkala diamnya mereka, Menggetarkan musuh durjana.
Serta senyuman Syekh al-Qutb, Ketika berhadapan dgn tali maut, Akidah mantap tidak terenggut, Roh dakwahnya tidak surut.
Aku ingin kita seteguh Ibnu Zubbair, Menahan panah Hajjaj dgn rela, Bersama si ibu tua, mati syahid, rohnya ke syurga.
Marilah kita menyemai benih Hassan al-Banna, Fikrahnya jernih, menggemparkan dunia, Merelakan tubuhnya di tembus peluru, Demi menegakkan kalam Allah dan Rasul.
Aku cinta akan pemuda Giffari, Menentang kezaliman walaupun diancam, Moga kan lahir lagi di abad ini, Jiwa jitu pemuda yg tak pernah suram.
Aku ingin kita sepemaaf Yusuf, Tetap menyintai saudaranya, Walaupun di buang ke perigi tua, Terpisah dari ayahanda bertahun lamanya.
Aku ingin pusara kita harum mewangi, Bagai harumnya pusara Masyitah, Semerbak kasturi.
Aku ingin persahabatan indah ini, Bisa menjadi syafaat, di Mahkamah Mahsyar nanti.
Visi tanpa eksekusi adalah lamunan. Eksekusi tanpa visi adalah mimpi buruk. Vision without execution is a daydream. Execution without vision is a nightmare. ~ Japanese Proverb
Sabtu, 31 Juli 2010
●●Teman, aku ingin…●●
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar